![]() |
| Gambar ilustrasi propaganda politik Jepang pilkada 2024. |
KOMPASMALUKU.COM, Bula – Warga keturunan Buton, Sulawesi, dan Manado yang berdomisili di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menegaskan bahwa mereka tidak termakan isu politik yang beredar untuk menyerang kandidat Ina Ama melalui potongan video yang disebarkan pihak-pihak tertentu.
Berdasarkan hasil diskusi dengan sejumlah warga keturunan di Bula, mereka menyadari betul bahwa di tahun politik seperti ini, berbagai cara bisa dilakukan untuk menjatuhkan lawan politik. Namun, mereka menolak terprovokasi oleh isu tersebut dan menyerukan agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) SBT berlangsung damai.
“Kami paham, ini tahun politik. Segala cara mungkin dilakukan untuk mengguncang lawan. Kalau kami terpancing, tentu bisa menimbulkan konflik. Kami ingin pilkada ini berjalan damai tanpa hasutan dari pihak-pihak yang ingin memecah belah warga,” ungkap beberapa warga yang meminta agar namanya tidak disebutkan dalam pemberitaan ini. Senin, (14/10).
Warga keturunan Buton, Sulawesi, dan Manado ini menegaskan bahwa mereka telah tinggal di SBT selama puluhan tahun dalam suasana damai dan harmonis. Mereka berharap kepentingan politik tidak merusak kerukunan yang sudah terjalin selama ini.
“Kami sudah hidup di sini bertahun-tahun dalam damai. Jangan sampai hanya karena politik, kehidupan harmonis kami hancur. Kami cinta damai dan ingin hidup bersama dalam persatuan,” tutup salah seorang warga. (EVA).




